Ramadhan Kareem

ramadan-kareem-background_1035-2543Assalamualaikum readers..

ah kangen juga sama kalian, sudah setahun ya belajarhijrah vacum.

btw, selamat menjalankan ibadah shaum ramadhan ya, readers.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَتَاكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِيْنِ فِيْهِ لَيْلَةٌ هِيَ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرُهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, di mana Allah mewajibkan puasa di bulan itu kepada kamu. Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan durhaka dibelenggu. Di bulan itu terdapat suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa dihalangi mendapatkan kebaikannya, maka ia telah terhalangi.” (HR. Ahmad, Nasa’i, dan Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 55)

Tentang dibelenggu setan-setan, Al Mundziriy dalam At Targhib wat Tarhib berkata, “Bisa maksudnya bahwa para setan tidak bisa mengacaukan manusia secara murni, tidak seperti  di bulan lainnya karena kaum muslimin sibuk berpuasa yang dapat mengalahkan syahwat, demikian juga sibuk membaca Alquran dan menjalankan ibadah lainnya.”

Readers, puasa ramadhan itu wajib hukumnya untuk seluruh ummat muslim dan muslimah yang sudah Baligh.

selamat puasa ya readers.

 

PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

 

Assalamualaikum, Readers.

Eh iya, mumpung masih bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 71, kali ini saya mau posting tentang PAHLAWAN yang menghasilkan PAHLAWAN.

Yup, Guru. Sebuah Profesi yang tingkat kemuliaannya sangat tinggi apabila ia benar, tapi bisa jadi amat rendah apabila ia salah.

Baca lebih lanjut

2 Dunia – Cinta Berbeda

Assalamualaikum, Readers.

Maaf ya, karena terlalu sibuk sama Euforia pindahan ke Malang, saya jadi lupa buat update blog.

Readers, dalam postingan sebelumnya saya sudah sempat bilang kalau Cinta adalah anugerah dari yang maha kuasa, tapi… bagaimana kalau cinta itu jatuh pada tempat yang salah?

Seperti readers tau, indonesia adalah negara yang memiliki beberapa agama, Islam salah satunya. Dan bagaimana sih kalau ternyata, cinta kita jatuh kepada mahkluk tuhan yang berbeda keyakinan? bagaimana sih menurut islam?

Baca lebih lanjut

Muhrim atau Mahram?

Assalamualaikum Readers,

Q : Eh, bukan muhrim, ngga boleh pegang-pegang!

A : Muhrim? Mahram Kali.. Muhrim mah yang pakai kain Ihram

Q : Sotoy lu, kayak paham agama aja.

Nah Readers, kira-kira mana yang bener ya? Muhrim atau Mahram?

Muhrim dalam bahasa Arab adalah Muhrimmun yang artinya adalah orang yang berihram dalam pelaksanaan ibadah haji sebelum tahallul.

Sedangkan mahram bahasa Arabnya adalah Mahrammun artinya orang yang diharamkan nikah (baik lelaki atau perempuan lain).

Baca lebih lanjut

luarsekolah.com

Assalamualaikum Readers,

Kali ini, saya mau bikin REVIEW Readers, tahukah kamu bahwa di dalam Islam, menuntut ilmu itu wajib hukumnya, sebagaimana Nabi bersabda. “Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim.” (HR.Bukhari).

Nah Readers, beberapa hari yang lalu, saya nemuin website yang bagus banget buat kalian yang mau belajar.

logoluarsekolah.com adalah sebuah Startup website yang menyediakan layanan untuk kamu di bidang Soft Skills & Inner Skills!

di website ini, kamu bisa belajar banyak banget hal yang harus banget kamu pelajarin mumpung kamu masih muda. luarsekolah.com menyediakan materi tentang mengelola keuangan, tentang menulis, relationship, dan masih banyak yang lainnya.

selain itu, luarsekolah.com juga menyediakan kelas-kelas virtual yang bisa bikin kamu semakin pinter kedepannya.

Nah readers, langsung cek aja websitenya, dan jangan lupa daftar kelas-kelas virtualnya yah 🙂

Merantau

Bertahan-Hidup-Luar-NegeriSinga jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa..

Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akan kena sasaran…

Assalamualaikum Readers,
Sudah pertengahan minggu nih, dan sudah mulai dekat harinya saya merantau.
Imam Asy-Syafi’i pernah menulis syair seperti ini

Merantaulah…

Kau akan dapatkan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan (kerabat dan kawan).
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Readers, kata merantau sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Seseorang yang sudah cukup umur biasanya dituntut atau mempunyai kesadaran tersendiri untuk pergi merantau, demi untuk mencari masa depan yang lebih mapan, jodoh, jati diri dan lain sebagainya. Budaya merantau sudah dikenal dari sekitar abad ke-7 yang pada awalnya dari masyarakat Minangkabau. Asal usul kata “merantau” itu sendiri berasal dari bahasa dan budaya Minangkabau yaitu “rantau”. Rantau pada awalnya bermakna : wilayah wilayah yang berada di luar wilayah inti Minangkabau (tempat awal mula peradaban Minangkabau).

Lalu bagaimana merantau dalam Agama Islam?

Allah SWT. Telah berfirman dalam Al-Qur’an,

“…Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang mendustakan itu.” (Al-An’am : 11)

Dalil diatas dapat kita pahami bahwa Allah memerintahkan kita untuk berjalan di muka bumi (merantau) untuk memperhatikan bagaimana kehidupan orang-orang terdahulu yang telah mendustakan agama Allah. Artinya, kita sebagai makhluk yang tidak luput dari dosa harus mengambil hikmah dan pengalaman dari perantauan agar kita dapat memperbaiki diri dan memiliki kepribadian yang lebih baik lagi.

Dalam firman Allah yang lain,

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?” (Al-Ghasyiyah: 17-20)

Begitulah Allah memerintahkan kepada hambanya untuk memperhatikan ciptaan-Nya di muka bumi. Dari langit ditinggikan, gunung ditegakkan, hingga bumi dihamparkan, semua merupakan ciptaan Allah yang membuat manusia semua takjub melihatnya. Dan dengan merantaulah kita lebih mudah untuk merenungi dan memperhatikan ciptaan Allah yang berada di penjuru bumi tersebut.

Dalam pengalaman merantau itu sendiri, mari kita ambil pelajaran dari kisah Imam Syafii. Beliau pergi merantau ketika berusia masih kecil yaitu 14 tahun, dikarenakan keinginannya yang kuat untuk menuntut ilmu. Padahal kehidupan keluarga beliau pada saat itu sangat miskin, namun karena tekad beliau dalam meraih cita-cita yang teguh, maka beliau pun pergi merantau tanpa membawa bekal uang. Hanya satu bekal yang sangat berharga bagi beliau pada saat itu yaitu do’a dari ibunya tercinta.

Berikut beberapa perkataan Imam Syafii:

  • Pergilah (merantaulah) dengan penuh keyakinan, niscaya akan engkau temui lima kegunaan, yaitu Ilmu Pengetahuan, Adab, pendapatan, menghilangkan kesedihan, mengagungkan jiwa, dan persahabatan.
  • Sungguh aku melihat air yang tergenang membawa bau yang tidak sedap. Jika ia terus mengalir maka air itu akan kelihatan bening dan sehat untuk diminum. Jika engkau biarkan air itu tergenang maka ia akan membusuk.
  • Singa hutan dapat menerkam mangsanya, setelah ia meninggalkan sarangnya. Anak panah yang tajam tak akan mengenai sasarannya, jika tidak meninggalkan busurnya.
  • Jika engkau tinggalkan tempat kelahirnmu, engkau akan menemui derajat yang mulia ditempat yang baru, dan engkau bagaikan emas sudah terangkat dari tempatnya.

Kesimpulan

  1. Allah menyuruh kita untuk memperhatikan orang-orang terdahulu yang telah mengingkari-Nya dengan bertebar di muka bumi.
  2. Merantau merupakan cara yang sangat efektif untuk memprbaiki diri.
  3. Dengan merantau, kita akan banyak mendapat pengalaman, wawasan dan ilmu pengetahuan.
  4. Keadaan ekonomi keluarga bukan merupakan sebuah alasan untuk tidak merantau. Imam Syafii tetap merantau walaupun hanya berbekal doa dari ibunya. Dan berkat kegigihan beliau, nama beliau sampai sekarang masih dikenal.

Nah Readers, yang paling terpenting dalam merantau itu; Mintalah restu dari orang tua, karena ridha Allah terletak pada ridha kedua orang tua.

Oh iya Readers, berhubung saya juga akan jadi anak perantauan, insya allah blog akan tetap update tiap hari, atau paling lambat 2 hari sekali. maaf buat yang nungguin post-post blok saya dan doain saya juga semoga berhasil di tanah perantauan.

Assalamualaikum, Readers.

XOXO-RM

Ps : Kalau ada yang mau cari saya, saya Insya Allah ada di Kota Malang. kapan-kapan, kita Meet and Greet sambil Sharing-sharing 🙂

GOD ALWAYS LISTENING ALWAYS UNDERSTANDING

Ao1BEUcCEAAxB0z_large.jpg_large

Assalamualaikum, Readers.

Pasti, sebagian dari kalian lagi ngerasain GALAU deh ya. Tenang… setelah baca ini, insya allah kamu pasti bakalan lebih tenang.

Readers, sekarang zamannya semua masalah menjadi kompleks. Entah itu komplikasi dari masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum terbayar, bingung karena ditinggal pergi oleh sang kekasih, ataupun masalah-masalah lain. Semuanya bisa membuat jiwa seseorang jadi kosong, lemah atau merana.

GALAU merupakan sebuah kata-kata yang sedang Happening banget di kalangan muda-mudi zaman sekarang, di mana kata-kata itu berarti seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta kesedihan pada jiwanya. Nggak cuma di social media aja, bahkan di media televisi pun orang-orang seakan-akan dicekoki dengan kata-kata “galau” tersebut.

Pada dasarnya, manusia adalah sesosok makhluk yang paling sering dilanda kecemasan. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sedangkan dirinya belum atau tidak siap dalam menghadapinya, tentu jiwa dan pikirannya akan menjadi guncang dan perkara tersebut sudahlah menjadi fitrah bagi setiap insan.

Jangankan kita sebagai manusia biasa, Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami keadaan tersebut pada tahun ke-10 masa kenabiannya. Pada masa yang masyhur dengan ‘amul huzni (tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh pamannya, Abu Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya istri yang sangat beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.

Sahabat Abu Bakar, ketika sedang perjalanan hijrah bersama Rasulullah pun di saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat cemas dan khawatir dari kejaran kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap Rasulullah. Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang mereka berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang berada pada jiwa dan pikiran mereka.

Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)

Ayat di atas mungkin dapat menjadikan kita agar lebih merenungi lagi terhadap setiap masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan yang tak kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala. Tak ada satupun manusia yang tak luput dari rasa sedih, tinggal bagaimana kita menghadapi kesedihan dan kegalauan tersebut.

Ada masanya, seseorang berada pada saat-saat yang menyenangkan, tetapi, ada pula kita akan berada pada posisi yang tidak kita harapkan. Semua itu  takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk makhluk-makhluk Nya.

Tetapi, Allah Ta’ala juga telah memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang bagaimana cara mengatasi rasa galau atau rasa sedih yang sedang menghampiri jiwa. Karena dengan stabilnya jiwa, tentu setiap orang akan mampu bergerak dalam perkara-perkara positif, sehingga dapat membuat langkah-langkahnya menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu untuk orang lain.

Nah Readers, buat kamu yang sedang galau, ini tips buat mengatasi galau kamu.

1. Sabar

Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi cobaan yang tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran. Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi setiap masalah berat yang mendatanginya.

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).

Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.

2. Adukanlah semua itu kepada Allah

Ketika seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari:

“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).

Mengingat bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.

Rasulullah shalallahi alaihi wasallam ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.

3. Positive thinking

Positive thinking atau berpikir positif, perkara tersebut sangatlah membantu manusia dalam mengatasi rasa galau yang sedang menghinggapinya. Karena dengan berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya;

“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).

4. Dzikrullah (Mengingat Allah)

Orang yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi, maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada dalam diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan janji Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.

Sebagaimana firman-Nya:

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).

Berbeda dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.

Nah Readers, Sekarang kalian sudah tau kan hal-hal apa saja yang bisa bikin kalian galau dan cara mengatasi galau itu sendiri. Mulai sekarang, jadilah Muslim/ah yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala. Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau, karena sesungguhnya Allah bersama kita.

Assalamualaikum, Readers.

XOXO-RM

This Super Hero, Called Mom!

supermomAssalamualaikum, Readers

Tulisan ini, saya dedikasikan untuk wanita yang dengan ikhlas telah mengandung, mempertaruhkan nyawanya ketika melahirkan kita, hingga membesarkan kita sampai sebesar ini.

Dia, Mamah. My Super Hero in every condition. Penemu seragam terbaik, saat kita lupa dimana kita meletakkan seragam itu. Atau alarm terbaik untuk bangun tidur, meskipun ia hanya memanggil pelan.

“Ya Rasulullah, siapakah yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?” tanya sahabat. Rasulullah menjawab, ”Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu. Kemudian, yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu.” (HR Bukhari Muslim)

Mah ini aku, anakmu yang ada dalam kandunganmu 24 tahun yang lalu. Pasti mamah masih ingat bagaimana rasanya, pertama kali aku menendang dalam perut mamah, atau betapa gelinya perut mama, ketika rambutku menggusar dalam perut mamah.

Mah, terima kasih karena telah menjadi madrasah terbaik untukku dan untuk adik-adik.

Mah, entah dengan apa aku membalas semua yang telah mamah berikan. Cinta mamah, sayang mamah, kasih mamah, semuanya. Aku gak pernah tau, harus dengan cara apa aku bilang ke mamah, kalau aku sayang banget sama mamah.

Mah, ketika dulu malin kundang dikutuk menjadi batu karena durhaka kepada ibunya, maka jangan jadikan aku seperti dia. Percayalah mah, tidak ada satu orang anakpun yang ingin menjadi anak yang durhaka kepada ibunya, dan tidak ada satu orang anakpun yang mau menyakiti hati ibunya.

Mah, kini aku telah dewasa. sudah saatnya aku bisa bertahan sendiri. Sudah saatnya aku bisa berdiri sendiri. Mah, kini hanya doa dan keikhlasanmu melepasku yang aku butuhkan saat ini. Doakan aku yang sedang jauh disana. Doakan agar aku berhasil menjadi anak yang engkau inginkan.

Mah.. AKU SAYANG MAMAH, SAMPAI KAPANPUN GAK AKAN PERNAH BERUBAH

Readers, cintai ibumu, selama ia masih ada. karena darinyalah semua keberkahan tercipta.

 

Sunsilk BerHIJAB

 

HTC_11704_imgP_B379_616194152Assalamulalaikum Readers,

Oh iya, Selamat Hari Minggu… Gimana Artikel tentang cinta yang kemarin saya buat? seru?

Readers, hari ini saya mau review satu product yang menurut saya bagus banget dipakai buat kamu-kamu yang menggunakan hijab. Hemm… buat kalian para pria, jangan sedih dulu. Insya allah, minggu depan akan ada Review baru yang bisa kalian tengok.

SUNSILK Hijab, Ini adalah Varian terbaru dari sampo sunsilk yang legendaris itu. (Sebenernya ini nggak baru-baru banget)

Saya biasa beli ini di minimarket depan komplek, sebelumnya saya memang biasa pakai Shampo sunsilk yang black ( Long and Shine ), agar rambut saya tetap hitam dan tidak kusam meski dalam balutan hijab. Namun, lagi-lagi masalah rambut berjilbab, ya apalagi kalau bukan Rontok, Lepek dan Ketombean. Dan dari ketiga masalah rambut tersebut, Rontoklah yang jadi masalah terberat dalam rambut saya.

Setelah shampo saya habis, kemudian saya ke Minimarket dan akhirnya memutuskan untuk beli produk ini. Sudah beberapa lama memang, saya liat produk ini nangkring di etalase minimarket, tapi belum mau beli karena masih beranggapan “Masih cocok sama Black and Shine”. Tapi.. ya namanya juga hidup harus ada dong perubahan ke arah lebih baik, kan katanya lagi belajar Hijrah. Akhirnya saya putuskan untuk Beli Produk ini.

Sesampainya di rumah, saya langsung ke kamar mandi, dan tester shampo ini. Awal pemakaian sih, ya lumayan, rambut masih cukup lembut, mudah di atur, dan tetap mengembang sempurna seperti biasa. tapi setelah 1 botol habis dan saya beli shampo lagi, saya akhirnya sadar, Rontok di rambut saya berkurang. Alhamdulillah..

Oh iya Readers, Sunsilk Hijab ini punya 3 Varian yang berbeda Ada yang Recharge, Refreshing, dan Anti Dandruf. Dan itu semua sesuai banget sama semua masalah rambut buat wanita-wanita yang berhijab dan tinggal di iklim tropis, seperti indonesia.

Nah readers, sekarang tinggal kalian mau pilih Shampo Sunsilk – Hijab yang mana. Recharge, untuk rambut yang patah-patah. Refreshing, untuk rambut yang mudah lepek dan gerah. Atau Anti Dandruf untuk membersihkan ketombe yang bikin kamu gatel

yaudah, sampai ketemu di Review Selanjutnya ya,

Assalamualaikum, Readers.

XOXO-Muti

 

Doa, dan Harapan.

doaAssalamualaikum… Selamat Hari Senin, Readers.

Hahaha, serasa Bad Day yah harus menerima kenyataan kalau sudah senin lagi dan MACET lagi.

Readers, Keinginan dan harapan selalu ada dalam kehidupan kita. Keinginan dan harapan itu akan terwujud apabila Allah mengabulkan semua doa dan ikhtiar kita. Doa yang selalu kita panjatkan dan beragam ikhtiar yang kita lakukan.
Sungguh di dalam Islam diajarkan bahwa segala doa dan kesungguhan ikhtiar seorang hamba takkan sia-sia. Meskipun, ranah hasil adalah ranah Allah, bukan ranah kita sebagai hamba yang lemah. Allah yang kuasa menentukan jawaban atas ikhtiar yang kita lakukan dan doa yang kita panjatkan. Sedangkan ranah kita ini adalah ranah proses, proses dalam berusaha keras untuk bisa mencapai keinginan dan harapan kita dengan menggantungkannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, kamu pasti akan menemuinya,” (QS al-Insyiqaq : 6).

Ikhtiar yang kita lakukan tidak akan ada artinya jika tidak disertai dengan doa, begitu juga dengan doa yang kita panjatkan, tidak akan ada artinya jika kita tidak berikhtiar dan bertawakal. Semuanya saling berkaitan dan punya fungsi dalam kehidupan kita.

Pentingnya kita berdoa adalah karena kita harus yakin bahwa Allah lah yang menentukan segala hasil dari setiap ikhtiar kita. Dan pentingnya ikhtiar adalah bentuk perwujudan keseriusan kita, total action kita, agar bisa meraih keinginan dan harapan kita. Karena ikhtiar itu adalah bergerak bukan diam. Pencapaian harapan membutuhkan action yang rill dan sungguh-sungguh, man jadda wa jadda; siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil.

Ikhtiar dan doa yang kita panjatkan haruslah memiliki tujuan semata-mata hanya karena ingin mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sejatinya segala sesuatu yang kita inginkan dan harapkan dari Allah adalah agar keinginan dan harapan kita bisa menjadikan diri kita lebih dekat dan cinta kepada Allah Azza wa Jalla. Sebagaimana pesan dari Ibn Athaillah dalam kitab Al-Hikam: “Bagaimana engkau menginginkan sesuatu yang luar biasa, padahal engkau sendiri tak mengubah dirimu dari kebiasaanmu?”

Kita selalu mengharapkan dan menginginkan yang terbaik dari Allah, tetapi kita begitu jarang meminta dan berusaha untuk bisa menjadi lebih baik lagi. Betapa banyak permintaan kita pada Allah tetapi kita sendiri lupa untuk memperbaiki diri kita. Maka sambil ikhtiar dan berdoa, alangkah lebih baiknya lagi jika kita iringi dengan upaya untuk memperbaiki diri kita juga.

Sejenak kita merenungkan, apakah apa yang kita minta selama ini adalah sesuatu yang mampu menjadi medan magnet yang dapat mendekatkan diri kita pada Allah, atau malah menjauhkan diri kita dari Allah. Maka koreksilah setiap ikhtiar dan doa kita selama ini, bisa jadi Allah belum memberikan sesuatu yang kita inginkan dan harapkan, karena ada yang salah dalam ikhtiar dan doa kita selama ini.

Ingatlah bahwa Allah tidak pernah tidak memberikan jawaban atas setiap ikhtiar dan doa hambaNya. Tidak adanya jawaban menurut kita karena bisa jadi kita belum bisa menemukan jawaban yang sudah diberikan oleh Allah.

Sungguh Allah memiliki skenario yang indah dalam memberikan jawaban atas setiap ikhtiar dan doa hambaNya melalui cara yang tidak disangka-sangka, bahkan di luar nalar logika kita. Ketidakmampuan kita dalam menemukan jawaban dari Allah Subhanahu wa Ta’ala mungkin karena kita masih jauh dari Allah, maka mari kita renungkan pesan cinta yang sangat luar biasa dari-Nya:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, (jawablah) bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,” (QS Al-Baqarah :186).

Jangan pernah merasa ragu dan lelah dalam berikhtiar dan berdoa kepada Allah swt. Allah selalu menyaksikan setiap episode yang kita lalui. Allah tahu apa yang kita minta, Allah tahu apa yang kita inginkan, Allah tahu apa yang kita harapkan. Maka hal terbaik yang seharusnya kita minta dari Allah adalah agar Allah memberikan jawaban yang terbaik menurut Allah, bukan menurut kita.

Bisa jadi apa yang kita minta menurut kita itu adalah sesuatu yang baik, tetapi belum tentu bagi Allah, bisa jadi apa yang kita minta adalah sesuatu yang menurut Allah tidak baik, sehingga Allah memiliki jawaban yang lain untuk kita.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui..” (QS. Al-Baqarah : 216)

Nah readers, jangan lupa sertakan selalu hati dan prasangka yang baik agar Allah membukakan hati kita untuk bisa menangkap jawaban dari setiap ikhiar dan doa yang kita minta kepada Allah. Kesungguh-sungguhan kita tidak akan pernah sia-sia di hadapan Allah. Jangan pernah berprasangka Allah tidak akan menjawab setiap doa dan ikhtiar kita, yakinlah bahwa Allah punya rencana lain di balik rencana yang kita siapkan.

Selamat hari senin, readers.

Assalamualaikum

XOXO-RM 🙂